PAKEM
PAKEM adalah model pembelajaran yang bertumpu pada 4 prinsip
yaitu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran terjadi
interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan terjadinya
interaksi tersebut diharapkan materi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami
oleh siswa dengan mudah. Untuk mengkondisikan agar dalam pembelajaran terjadi
interaksi yang efektif maka digunakan berbagai pendekatan dalam pembelajaran.
Salah satu pendekatan pembejaran yang dapat digunakan adalah Pembelajaran yang
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), yang merupakan suatu
pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa secara aktif. Pelaksanaan PAKEM bertujuan
untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang mengkondisikan siswa untuk menguasai
keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap yang baik, untuk mempersiapkan
diri siswa dalam kehidupannya kelak, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
dalam melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam pembelajaran ini, “Aktif” diartikan peserta didik
maupun guru berinteraksi dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pembelajaran guru aktif akan memantau kegiatan belajar
peserta didik, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan menantang dan
menanyakan gagasan peserta didik. Dalam pembelajaran guru hendaknya menciptakan
suasana sehingga peserta didik aktif bertanya, mengungkapkan ide,
mendemonstrasikan gagasan atau idenya dan memberikan tanggapan. Dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik aktif akan mendorong kreativitas peserta
didik dalam belajar maupun memecahkan masalah. Peserta didik akan terlibat
secara langsung, bertanya, mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan guru
serta memecahkan masalah
Pembelajaran“Kreatif” diartikan bahwa guru memberikan
variasi dalam kegiatan pembelajaran dan membuat alat bantu pembelajaran bahkan
menciptakan tekni-teknik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan peserta
didik dan tujuan belajarnya. Peserta didik akan kreatif jika diberi kesempatan
merancang/membuat sesuatu karya, menuliskan ide atau gagasan. Kegiatan tersebut
akan memuaskan rasa keingintahuan dan imajinasi mereka.
Pembejaran yang ”Efektif” diartikan sebagai pembelajaran
yang tepat guna. Dalam hal ini pembelajaran dikatakan efektif jika suatu tujuan
(kompetensi) pembelajaran telah tercapai. Pembelajaran yang efektif merupakan
pijakan utama dalam menyusun suatu rancangan pembelajaran. Pembelajaran yang
tampaknya aktif dan menyenangkan, tetapi tidak efektif akan tampak hanya sekedar
permainan belaka dan hanya menghabiskan waktu, dalam hal seperti ini tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai.
Sedangkan pembelajaran yang “Menyenangkan” diartikan sebagai suasana belajar mengajar
yang “hidup”, semarak, terkondisi untuk terus berlanjut, ekspresif, tidak
monoton, dan mendorong pemusatan perhatian peserta didik dalam belajar. Dalam
pembelajaran diupayakan agar para siswa dapat belajar dengan senang tanpa
paksaan dan dapat belajar tanpa merasa tegang atau takut. Agar pembelajaran dapat
menyenangkan diperlukan penguatan/penegasan, guru sebaiknya memberi penghargaan
atas prestasi siswa, misalnya dengan pujian, acungan jempol dan siswa merayakan
hasil kerja kerasnya dengan tepuk tangan, poster umum, catatan pribadi atau
saling menghargai.
Agar pelaksanaan Pakem berjalan sebagaimana diharapkan, John
B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya “The Process of Learning”, 1987, edisi
kedua, menyebutkan paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif,
yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang guru yang baik dalam proses
pembelajaran terhadap siswa:
1.
Memahami
potensi siswa yang tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai
dengan
kecenderungan bakat dan minat mereka,
2.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas dan bantuan jika mereka membutuhkan,
3.
Menghargai
potensi siswa yang lemah/lamban dan memperlihatkan entuisme terhadap ide serta
gagasan mereka,
4.
Mendorong
siswa untuk terus maju mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan
penghargaan
atas prestasi mereka, dan lain sebagainya
Singkatnya, penilaian sesuai dg pembelajaran model PAKEM
sebagai berikut
1.
Penilaian
yang sesuai dengan pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik yang
merupakan
proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu
mengu ngkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran
telah benar
-benar
dikuasai dan dicapai.
2.
Tujuan Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (a) Menilai Kemampuan
Individual melalui tugas tertentu; (b) Menentukan kebutuhan pembelajaran; (c)
Membantu dan mendorong siswa; (d) Membantu dan mendorong guru untuk mengajar
yang lebih baik; (e) Menentukan strategi pembelajaran; (f) Akuntabilitas
lembaga; dan (g) Meningkatkan kualitas pendidikan.
3.
Bentuk penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan.
Sementara itu, bentuk penilaian non tes dilakukan dengan menggunakan skala
sikap, cek lis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
4.
Dalam pembelajaran, dengan pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini
seyogiayanya dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan setiap jenis atau
bentuk penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.
Terdapat 4 komponen dalam PAKEM,
yaitu mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Kelebihan/keungulan model
PAKEM
a. Pakem merupakan pembelajaran yang
mengembangkan kecakapan hidup
b.
Dalam pakem siswa belajar bekerja sama
c.
Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
d.
Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
e.
Pakem menghargai potensi semua siswa
f.
Program untuk meningkatkat pakem disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan
kualitasnya
Kekurangan/kelemahan
model PAKEM
a. Perbedaan individual siswa belum
diperhatikan termasuk laki-laki / perempuan, pintar/kurang pintar, social,
ekonomi tinggi/rendah
b.
Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup
c.
Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk,kegiatan yang
dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar
d.
Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran pakem yang baik
e.
Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam
f.
Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang
sebagian besar pertanyaanya bersifat tertutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar