Teori Belajar Behavioristik
Makna behavior, adalah tingkah laku yang
dilakukan baik oleh organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya
dengan diri sendiri atau lingkungan mereka yang meliputi sistem lain atau
organism sekitar.
Teori belajar behavioristik adalah sebuah aliran
dalam teori belajar yang sangat
menekankan pada perlunya tingkah laku (behavior) yang dapat diamati.
Menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan
asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indera dengan kecenderungan untuk
bertindak atau hubungan antara Stimulus dan Respons (S-R). Oleh karena itu
teori ini juga dinamakan teori Stimulus-Respons. Belajar adalah upaya untuk
membentuk hubungan stimulus dan respon sebanyak-banyaknya.
Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang
memandang individu lebih kepada sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan
aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu
dalam kegiatan belajar. Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu control
instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar tidaknya seseorang
bergantung pada faktor-faktor kondisional yang diberikan lingkungan.
Teori belajar tingkah laku atau behavioristik
didirikan dan dianut oleh beberapa ilmuwan. Diantaranya adalah Ivan Pavlov,
Thorndike, Watson, dan Skinner. Pavlov mengadakan percobaan pada anjing. Anjing
akan mengeluarkan air liur jika melihat atau mencium bau makanan. Terlebih
dahulu Pavlov membunyikan bel sebelum anjing diberi makanan. Pada percobaan
berikutnya begitu mendengar bel, otomatis air liur anjing akan keluar walau
belum melihat makanan. Artinya, perilaku individu dapat dikondisikan. Belajar
merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respon terhadap
sesuatu. Dari eksperimen ini dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk membentuk
tingkah laku tertentu harus dilakukan berulang-ulang dengan pengkondisian
tertentu.
Thorndike mengemukakan bahwa belajar adalah proses
interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan)
dan respon (yang juga mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan).
Thorndike melakukan percobaan pada seekor kucing yang dimasukkan ke dalam
sebuah kotak yang di dalamnya banyak labirin. Di ujung yang lain disediakan
makanan. Maka kucing dengan membaui akan berusaha mencapai makanan tersebut
walaupun dengan mencoba-coba dan kadang salah (trial and error). Namun
dengan mencoba berkali-kali, suatu saat kucing tersebut akan langsung dapat
menuju tempat makanan tanpa salah.
Metode behavioristik ini sangat cocok untuk peroleh an
kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur
seperti :
Kecepatan,
spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya:
percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang,
olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih
anak-anak yang masih membu
tuhkan
dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru
dan
senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau
pujian.
- Kelebihan Teori Behavioristik
a) Membisakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi dan kondisi
belajar.
b) Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar
mandiri. Jika murid menemukan kesulitan baru ditanyakan pada guru yang
bersangkutan.
c) Mampu membentuk suatu prilaku yang diinginkan mendapatkan pengakuan positif
dan prilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative yang didasari pada
prilaku yang tampak.
d) Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang berkesinambungan, dapat
mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika
anak sudha mahir dalam satu bidang tertentu, akan lebih dapat dikuatkan lagi
dengan pembiasaan dan pengulangan yang berkesinambungan tersebut dan lebih
optimal.
e) Bahan pelajaran yang telah disusun hierarkis dari yang sederhana sampai
pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil
yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilakan
suatu prilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu.
f) Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimuls yang lainnya dan
seterusnya sampai respons yang diinginkan muncul.
g) Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan yang mengandung unsure-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
h) Teori behavioristik juga cocok diterapakan untuk anak yang masih
membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan,
suka meniru, dan suka dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung.
2. Kekurangan Teori Behavioristik
a)
Sebuah
konsekwensi untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
b)
Tidak setiap
pelajaran dapat menggunakan metose ini.
c)
Murid berperan
sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa di dengar dan
di pandang sebagai cara belajar yang efektif.
d)
Penggunaan
hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap
sebagai metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa.
e)
Murid dipandang
pasif, perlu motifasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang
diberikan oleh guru.
f)
Murid hanya
mendengarkan dengan tertib penjelsan dari guru dan mendengarkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif sehingga inisiatf
siswa terhadap suatu permasalahan yang muncul secara temporer tidak bisa
diselesaikan oleh siswa.
g)
Cenderung
mengarahakan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif, tidak
produktif, dan menundukkan siswa sebagai individu yang pasif.
h)
Pembelajaran
siswa yang berpusat pada guru(teacher cenceredlearning) bersifat mekanistik dan
hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur.
Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya
proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa, yaitu guru sebagai
center, otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih, dan
menentukan apa yang harus dipelajari murid.
Aplikasi Teori Behavioristik dalam
Kegiatan Pembelajaran
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya
terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga
kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya
perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model
hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu
yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Aplikasi teori
behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti:
tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada
teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap,
tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan
(transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau
pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui
proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik
struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman
yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh
pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
Demikian halnya
dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalu
membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para
pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan
standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para
pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pebelajar diukur hanya
pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak
teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar